Beberapa waktu lalu aku sempat panik gara-gara tas kulit favoritku tiba-tiba… mengelupas. Iya, literally ngelupas kayak kulit yang kelamaan di pantai. Padahal itu tas hadiah ulang tahun dari sahabatku, dan udah nemenin aku ke mana-mana selama hampir tiga tahun.
Warnanya cokelat kopi, bentuknya simpel tapi elegan banget, dan ukurannya pas buat daily use. Pokoknya sayang banget!
Kenapa Aku Nggak Rela Buang Tas Kulit Kesayangan Ini
Awalnya aku nggak sadar. Pas lagi mau keluar rumah, aku ambil tas itu dari lemari dan kaget banget lihat bagian sudutnya kayak terkelupas dan permukaannya mulai pecah-pecah. Duh, langsung lemes. Tapi ya masa langsung dibuang? Nggak rela dong.
Also Read
Akhirnya aku mulai googling soal “cara memperbaiki tas kulit yang mengelupas”. Dan ternyata, banyak banget yang ngalamin hal serupa. Aku pun semangat buat nyoba perbaiki sendiri. Modal nekat dan sedikit rasa sayang, haha.
Jenis Kulit Tas Itu Penting, dan Aku Baru Tahu Setelah Googling
Pertama, aku cari tahu dulu jenis kulit tasnya. Dan dari hasil baca-baca, kayaknya tasku ini dari kulit sintetis atau PU leather. Soalnya harganya juga nggak semahal kulit asli, tapi tampilannya tetap premium.
Nah, katanya bahan kayak gini memang lebih rentan ngelupas kalau sering kena panas atau lembap. Waduh, pantes aja ya… selama ini aku sering simpan tas itu di lemari kayu yang posisinya deket banget sama jendela. Kena matahari pagi terus setiap hari. Fix salahku!
Alat dan Bahan untuk Perbaiki Tas Kulit di Rumah (Nggak Ribet, Serius!)
Aku pun mulai nyiapin peralatan perang. Dari hasil nonton YouTube dan baca blog sana-sini, akhirnya aku beli beberapa alat: leather repair kit, cat khusus kulit, lem khusus kulit, kain microfiber, dan leather conditioner. Tenang, semuanya bisa dibeli online dan nggak semahal yang dibayangin kok.
DIY di Rumah: Proses Memperbaiki Tas Kulit yang Mengelupas (Plus Insiden Kucing Iseng)
Langkah demi langkahku mengembalikan tampilan tas yang nyaris rusak
Nah, tibalah hari eksekusi. Aku ambil tasnya, bersihkan dulu bagian yang mengelupas pakai kain microfiber. Pelan-pelan biar nggak makin parah. Terus aku olesin lem khusus kulit di bagian yang retak, sambil aku tekan perlahan pakai jari.
Agak deg-degan sih takut tambah rusak, tapi ternyata aman-aman aja. Setelah itu, aku olesin dempul dari leather repair kit-nya.
Ini serunya, karena teksturnya tuh kayak pasta gitu, harus diratain pelan-pelan biar nggak menggumpal. Di sinilah muncul kejadian lucu.
Pas lagi serius ngeratain pasta itu, kucingku si Neko tiba-tiba loncat ke meja dan… nyenggol botol cat kulitnya! Botolnya jatuh ke lantai, isinya muncrat kayak cat tumpah di kelas seni rupa. Ihihi, antara pengen marah tapi juga pengen ketawa.
Akhirnya aku pause dulu sesi perbaikan, bersih-bersih dulu sambil ngomel-ngomel kecil ke Neko yang santai tidur di pojokan.
Sebelum dan Sesudah: Rasanya Kayak Beli Tas Baru Lagi
Warna lebih rata, tekstur halus, dan bikin aku makin sayang sama tas ini
Setelah selesai beberes, aku lanjut proses pewarnaan. Karena tasku warnanya cokelat tua, aku pilih warna cat yang paling mirip. Olesin tipis-tipis aja, jangan langsung tebal biar warnanya nyatu sama permukaan tas yang asli.
Proses ini lumayan makan waktu karena harus nunggu kering dulu sebelum nambah layer lagi. Tapi hasilnya… wow, nggak nyangka.
Bagian yang tadinya kasar dan terkelupas, sekarang jadi mulus lagi. Nggak 100% kayak baru, tapi bener-bener beda banget dari sebelumnya.
Terakhir, aku olesin leather conditioner biar kulitnya tetap lembap dan nggak cepet retak lagi. Ini kayak skincare-nya tas kulit lah ya.
Setelah semuanya selesai, aku biarin tasnya kering semalaman di tempat yang teduh. Besok paginya pas aku lihat lagi… rasanya kayak punya tas baru. Bangga dong pastinya! Haha.
Apa yang Aku Pelajari dari Proses Ini (Dan Kenapa Kamu Juga Harus Coba)
Refleksi singkat, rekomendasi, dan tips buat kamu yang pengen nyoba sendiri
Dari pengalaman ini, aku jadi makin sadar pentingnya ngerawat tas kulit, apalagi yang bahannya bukan kulit asli. Tas dengan bahan kulit sintetis emang butuh perhatian ekstra.
Jangan disimpan di tempat yang lembap atau langsung kena matahari. Kalau bisa, simpan di dust bag, kasih silica gel, dan sesekali diangin-anginin.
Menurutku, cara perbaikan ini cocok banget buat kamu yang sayang sama tas kesayangan dan nggak pengen buru-buru beli baru. Apalagi kalau tasnya punya nilai sentimental, kayak punyaku.
Nggak perlu jadi ahli perbaikan, yang penting telaten dan sabar. Nggak ada salahnya juga nonton beberapa video tutorial dulu biar lebih pede.
Kalau tas kamu terbuat dari kulit asli, mungkin perlu bahan dan perlakuan yang sedikit beda, tapi intinya sama: jangan asal lem dan jangan buru-buru cat tanpa tes dulu.
Dan kalau kerusakannya udah parah banget, mending dibawa ke ahli perbaikan profesional aja. Apalagi kalau tasnya branded, daripada tambah rusak kan.
Pengalaman ini juga bikin aku merasa lebih “dekat” sama barang-barang yang aku punya. Kadang kita terlalu gampang nyerah dan langsung pengen ganti, padahal bisa banget diperbaiki.
Proses perbaikan ini juga jadi semacam momen reflektif. Ternyata barang pun bisa diajak kerja sama asal kita rawat baik-baik.
Jadi, kalau kamu punya tas kulit yang mulai mengelupas, coba deh perbaiki dulu. Siapa tahu, tas itu bisa nemenin kamu lebih lama lagi.
Dan siapa tahu juga, kamu jadi belajar skill baru kayak aku. Nggak rugi kok, malah seru!
Selamat mencoba, dan jangan lupa sediakan ruang aman buat tas dan jauhkan dari kucing usil, ihihi!
