Kenapa Aku Memilih Keramik Dinding Elegan?
Aku selalu percaya kalau dapur itu adalah jantungnya rumah. Tempat di mana aku menghabiskan banyak waktu bikin kopi pagi atau masak camilan malam hari. Karena itu, aku pingin banget dapurku terlihat cantik dan nyaman. Nah, aku kepikiran satu hal yang belum pernah aku coba sebelumnya: keramik dinding dapur yang elegan.
Memilih Motif dan Warna: Serunya Galau!
Awalnya aku bingung banget memilih motif dan warna. Aku browsing sana-sini sambil rebahan di sofa, sampai ketemu banyak banget inspirasi yang bikin bingung sendiri, haha.
Tapi akhirnya, pilihanku jatuh ke motif marmer alias marble look karena kelihatan mewah tapi tetap simpel. Selain itu, motif subway tile juga sempat mencuri perhatianku karena klasik dan kelihatan bersih banget.
Warna juga bikin aku mikir lumayan lama, lho. Tadinya aku hampir tergoda pakai warna navy atau hitam yang elegan banget, tapi karena dapurku nggak begitu luas, aku akhirnya pilih putih dan abu-abu.
Putih bikin dapurku terlihat lebih lega, sementara abu-abu memberikan sentuhan modern yang aku suka. Oh iya, aku juga sempat mempertimbangkan warna cream/beige karena kesannya lembut dan hangat.
Pilih Jenis Keramik: Lucu Banget Tergoda 3D!
Setelah menentukan motif dan warna, aku mulai bingung lagi soal jenis keramiknya. Duh, ternyata banyak banget ya jenisnya! Setelah galau bolak-balik, aku mantap pilih keramik porcelain karena ketahanan dan kemudahan perawatannya.
Tapi pas aku lagi beli di toko bangunan, aku malah tergoda sama keramik 3D yang lucu-lucu gitu bentuknya. Ihihi, dasar aku yang gampang kepincut. Untunglah, akhirnya aku tetap setia sama keramik glossy porcelain biar dapurku bersinar indah.
Ukuran Keramik yang Pas, Supaya Gampang Bersih!
Soal ukuran keramik, aku pilih ukuran 10×20 cm (subway tile). Soalnya menurutku ukuran ini pas banget, nggak terlalu besar atau kecil. Kebetulan aku pengen pasang keramik ini di area backsplash dan di sekitar kompor serta wastafel supaya mudah dibersihkan kalau ada cipratan saus atau minyak, haha. Nggak kebayang repotnya kalau nggak ada pelindung kayak gini.
Serunya Hari Pemasangan, Sampai Tumpah-Tumpah!
Hari pemasangan keramik pun tiba. Aku semangat banget sampai-sampai pagi-pagi udah sibuk bantuin tukangnya, padahal cuma bawain air minum, haha. Lucunya, waktu tukangnya lagi pasang nat keramik, dia nggak sengaja menyenggol ember berisi cairan pembersih keramik yang aku beli khusus untuk perawatan nanti.
Tumpahlah itu cairan ke lantai, sampai kami sibuk beresin dulu sebelum lanjut kerja lagi. Untungnya nggak kena kaki siapa-siapa, duh.
Selama pemasangan, aku juga diajarin sama tukangnya soal pentingnya memilih nat keramik (grout) yang berkualitas tinggi supaya hasil akhirnya maksimal.
Aku juga baru tahu ternyata ada list keramik, adhesive atau lem khusus, dan border tile yang bikin pemasangan lebih rapi dan awet. Banyak banget ilmu barunya, haha.
Akhirnya Selesai, Cantiknya Dapur Baruku!
Waktu akhirnya selesai, rasanya bahagia banget. Keramik marble-look putih dan abu-abunya kelihatan cantik banget, persis kayak yang aku bayangin. Dapurnya terasa luas, bersih, dan pastinya elegan! Beberapa hari pertama, aku rajin banget bersihin pakai cairan anti jamur dan lap microfiber biar tetep kinclong.
Teman-teman Datang: Dapurnya Kayak di Hotel, Haha!
Salah satu kejadian seru lainnya pas aku ngajak temen-temen ke rumah buat pamer dapur baruku. Aku inget banget ekspresi mereka, ada yang bilang kayak di kafe, ada yang sibuk foto-foto buat inspirasi mereka sendiri, hahaha. Tapi ada juga yang ngeledek aku karena katanya keramiknya kayak di hotel bintang lima, ihihi, aku sih anggap pujian aja.
Hampir Salah Pilih: Untung Ada Temen yang Ngasih Saran!
Kalau boleh jujur, aku juga sempat hampir bikin kesalahan waktu awal-awal pilih keramik. Aku hampir aja pilih motif terlalu ramai dan warna terlalu gelap karena di gambar kelihatannya bagus banget. Untung aku inget saran seorang teman, katanya pilih warna terang untuk dapur kecil biar nggak sumpek. Fiuh, hampir salah pilih, nih.
Refleksi dan Tips Tambahan dari Aku
Pengalaman pasang keramik ini ternyata seru banget dan nggak ribet-ribet amat kok, asal udah riset dan tau persis yang diinginkan. Dan setelah sebulan lebih menikmati dapur baruku, aku bener-bener merasa keputusan ini tepat banget. Memasak jadi lebih menyenangkan, bersihin dapur juga jadi nggak males, haha.
Nah, buat kamu yang lagi mikir-mikir pengen upgrade dapur, aku rekomendasikan banget pakai keramik dinding elegan. Motif marmer atau subway tile menurutku pilihan aman buat pemula yang nggak mau salah pilih desain. Warna netral kayak putih, abu-abu, atau cream juga pilihan paling gampang biar dapur selalu terlihat fresh dan nggak ngebosenin.
Kalau kamu suka tantangan dikit, boleh banget coba warna gelap kayak navy atau hitam, tapi pastikan dapurnya cukup luas atau pencahayaannya bagus, ya. Jangan lupa pilih keramik porcelain yang gampang dirawat, karena percayalah, kamu nggak mau repot urusan bersih-bersih tiap hari, haha.
Sebagai tips tambahan dari pengalamanku sendiri, pilihlah tukang yang terpercaya dan cek hasil kerjanya dulu sebelum mulai proyek. Terus, selalu sediakan cairan pembersih keramik dan cairan anti jamur di rumah, biar gampang bersih-bersih. Terakhir, nikmati aja prosesnya dan jangan takut bereksperimen sedikit biar hasilnya makin maksimal!
Semoga pengalaman ini bisa kasih inspirasi buat kamu yang mau punya dapur cantik impian. Selamat mencoba, ihihi!